Suatu proses perpipaan terhadap wilayah industri pasti punya berbagai macam model pipa dengan fungsinya masing-masing yang digunakan untuk mengalirkan/transportasi fluida dari suatu area ke area lain. Penyambungan pipa sangat dibutuhkan karena satu potong pipa (spool) Flow Meter Tokico 3 Inch yang dibeli punya ukuran panjang yang berbeda-beda, supaya satu spool mesti disambungkan dengan spool lain supaya bisa membentuk rooting yang diinginkan.
Pada instalasi pipa, banyak kami temui sambungan, perubahan arah, perubahan diameter dan belokan, mengapa hal tersebut dilakukan? hal ini dilaksanakan karena keterbatasan ukuran dan bentuk pipa dalam mencukupi segala keperluan instalasi. Sehingga untuk mencukupi keperluan tersebut, kala ini sudah diproduksi berbagai macam model alat penyambungan yang sudah pasti disesuaikan dengan ukuran pipa, model pipa dan material penyusun pipa.
Tipe-Tipe Sambungan Pipa
Dalam proses penyambungan antar pipa, kebanyakan kami mengenal penyambungan dengan cara pengelasan, tapi sesungguhnya masih terdapat cara lain, yakni dengan cara penyambungan ulir. Jadi apa perbedaan cara penyambungan tersebut? tersebut penjelasannya:
Penyambungan dengan las (welded component), yakni model penyambungan yang berupa senantiasa atau permanen, supaya sambungannya tidak bisa diakses maupun dilepas. Biasanya cara ini dilaksanakan terhadap instalasi pipa industri yang meliputi transportasi fluida (minyak dan gas bumi).
Penyambungan dengan cara ulir (treated component), yakni kelanjutan yang berupa tidak senantiasa atau bisa diakses kembali. Biasanya ditemui terhadap instalasi industri, terlebih pipa yang memerlukan proses perawatan (maintenance).
Untuk lebih jelasnya, tersebut jenis-jenis kelanjutan terhadap pipa beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing:
1. But Welding Joint
Penyambungan ini dilaksanakan dengan cara dilas, kebanyakan diterapkan untuk pipa yang yang berukuran besar serta punya ketahanan yang bagus. Jenis ini banyak digunakan di dalam bidang industri, tapi tidak sesuai digunakan untuk proses pengolahan air bersih, gara-gara dikhawatirkan air bisa bercampur dengan logam-logam hasil dari pengelasan tersebut. Namum, model ini punya kelemahan yakni proses aliran fluida punya hambatan akibat dari kelanjutan las yang beada terhadap segi anggota dalam pipa.
2. Socket Welding Pipe Joint
Penyambungan ini menggunakan dua model pipa yang punya ukuran berbeda, salah satu pipa punya ukuran kecil, namun lainnya punya ukuran yang besar. Proses penyambungannya sangat sederhana, yakni dengan memasukkan ujung pipa yang kecil kedalam pipa yang berukuran besar. Contoh sederhananya yakni pipa paralon (material plastik).
Sambungan socket punya keunggulan, yakni dalam pemasangannya gampang untuk disesuaikan gara-gara kami cuma mesti memasukkan pipa ke pipa yang lain, supaya sangat gampang untuk dilakukan. Tetapi model ini punya kelemahan yakni sangat rentan terhadap korosi gara-gara kemungkinan ada celah terhadap titik penyambungan.
3. Screwed Pipe Joint
Merupakan kelanjutan dengan cara ulir dengan obyek merekatkan ke-2 ujung pipa, contoh sederhanya layaknya pipa ledeng. Keuntungan menggunakan model kelanjutan ini ialah sangat gampang diaplikasikan serta bisa dijadikan alternatif jika terhadap suasana tertentu tidak memungkinkan dilaksanakan penyampungan dengan cara pengelasan gara-gara bisa mengundang bahaya. Kekurangannya ialah bisa mengalami kebocoran jika perapat (seal) yang digunakan tidak baik dan punya kemampuan yang menyusut gara-gara ketebalan terhadap ujung pipa sudah digunakan sebagai area ulir.
4. Sambungan Spigot (Spigot Socket Pipe Joint)
Tipe kelanjutan ini ialah dengan memasukkan pipa yang satu ke pipa yang lain, serupa dengan kelanjutan socket. Tipe kelanjutan ini bisa ditemui terhadap galian terhadap area jalan raya jika tengah berlangsung proses perbaikan saluran air. Sifat dari kelanjutan ini yakni cukup fleksibel terhadap arah longitudinal dan radial. Keunggulan model kelanjutan ini ialah punya ketahan terhadap kedapan air dan gampang untuk di aplikasikan di lapangan. Selain itu kelanjutan ini bisa disesuaikan dengan kemiringan pemasangan (tidak lurus) hingga terhadap kemiringan 10°. Sedangkan untuk kelemahannya, model ini cuma bisa digunakan terhadap tekanan yang rendah, supaya tidak sesuai untuk mengalirkan gas dan fluida lainnya yang bertekanan tinggi.
5. Sambungan Flange (Flanged Pipe Joint)
Sambungan ini menggunakan flange untuk mengubungkan suatu pipa dengan pipa yang lain, flange adalah suatu perancangan yang tidak permanen, maksudnya bisa dibongkar pasang gara-gara menggunakan baut pengencang flange tersebut. Setiap flange punya ukuran yang berbeda-beda gara-gara disesuaikan dengan model pipa yang dapat digunakan. Penyambungan flange banyak di temui terhadap wilayah industri, dalam proses penyambungan kami mesti menyimak model flange dan ukuran pipa yang digunakan, gara-gara jika terdapat perbedaan sedikitpun maka kemungkinan dapat terdapat celah antar ke-2 segi kelanjutan tersebut.
Sekian pembehasan kali ini perihal berbagai macam model kelanjutan terhadap pipa, semoga artikel ini berfaedah bagi anda yang membutuhkan, terlebih bagi Anda yang belum mengerti perihal jenis-jenis kelanjutan pipa. Apabila di dalam mengisi artikel ini terdapat pembahasan yang tidak sesuai dengan pemahaman anda, mohon untuk dimaklumi dan berilah komentar di bawah kolom. Marilah kami belajar bersama