Sebagian besar teritori di dunia mempunyai perkebunan anggur yang hasilkan varietas anggur tertentu, terhitung Cili dan Afrika Selatan. Tetapi tipe wine yang terbanyak dicari ialah yang dari Italia, Perancis, dan Spanyol.
Walau pada sebuah negara, tetapi wine punyai karakter yang berbeda baik rasa, wewangian, tingkat alkohol, atau berwarna, ungkapkan pakar wine dari Italian Winery Campo alla Sughera, Felice Tirabasso, pada acara wine tasting di tempat Wine and Cheese Expo, Mal Kelapa Gading, Jakarta, beberapa lalu.
Italia mempunyai beragam jenis merek wine dengan keunikan masing-masing, sesuai lokasi penanaman anggurnya. Felice mengutarakan, tempat penanaman anggur dan langkah peragian anggur yang sudah dilakukan di lokasi tertentu di Italia memberinya rasa sensasi yang berbeda.
Misalkan, di Tuscani yang disebut salah satunya sentral penanaman anggur merah yang populer, tentu cita-rasa wine-nya berlainan dengan merek wine dari Florence (Firenze) atau Sisilia. Umumnya warga Italia lebih menyenangi wine yang rasanya sedikit asam dan pahit, dengan wewangian yang kuat.
Tidaklah aneh, umumnya wine Italia punyai wewangian yang sedikit kuat, asam, dengan semburat rasa pahit pada after taste-nya. Felice memberinya contoh-contoh merek wine wine Italia yang ditanamkan di teritori Tuscani (salah satunya kebun anggur yang hasilkan anggur dengan kualitas terbaik dan populer di dunia), dengan beberapa karakter yang berbeda.
1. Campo alla Sughera Arnione 2007
Red wine ini mempunyai warna merah pekat, dengan wewangian yang kuat dan hasilkan kesan kehangatan di kerongkongan sesudah diminum. “After taste-nya mempunyai rasa rempah yang lumayan kuat hingga berasa hangat,” tutur Felice. Arnione dibuat dari kombinasi 40 % Cabernet Sauvignon (varietas anggur merah), 20 % Merlot, 20 % Cabernet Franc, dan 20 % Petit Verdo. Kandungan alkoholnya sekitar 14 %. Peroleh info, ide dan insight di e-mail kamu. Daftarkan e-mail Felice merekomendasikan untuk memadankan Arnione 2007 dengan makanan Italia yang minimalis tetapi creamy, seperti pasta dan beberapa makanan yang memiliki kandungan keju yang lain. Tetapi, Arnione pas dipadankan dengan sajian bebek panggang.
Baca Juga : Sababay Salah Satu Wine Terbaik Asal Bali
2. Tolaini Valdisanti 2008
Dibanding Arnione, Valdisanti berkadar alkohol yang lebih rendah, yakni sekitaran 13, 9 %. Dibikin dari kombinasi beberapa macam varietas anggur, diantaranya 75 % Cabernet Sauvignon, 20 % Sangiovese, dan 5 % Cabernet Franc. Cita-rasanya lebih enteng dan wewangiannya tidak terlampau kuat, hingga dapat lengkapi sajian dengan rasa yang semakin kuat. Sajian yang memiliki kandungan keju atau cream, misalkan, semakin sedap bila diperlengkapi dengan tegukan Valdisanti.
3. Le Macchiole Paleo 2004
Paleo dibuat dari perkebunan anggur Bolgheri Vineyard di Tuscani, Italia. Nyaris seirama dengan Arnione, Paleo mempunyai warna merah pekat dengan wewangian yang lumayan kuat, hingga after taste-nya sangat terasa menghangatkan kerongkongan. Wewangiannya sebagai gabungan dari wewangian kopi, blackcurrant, dan rempah-rempah. Bila Arnione dibuat dari kombinasi varietas anggur merah, Paleo murni dibuat dari 100 % Cabernet Franc. Hal tersebut membuat berwarna kelihatan benar-benar pekat, karena kandungan taninnya (zat warna di anggur). Anggur yang mengandung alkohol 14 % ini pas dicicipi dengan makanan yang berempah dan pedas.
Baca Juga : Baliwein, Wine Dengan Rasa Buah Asal Bali
4. Tenuta di Trinoro 2009
Cita-rasanya sedikit manis dan condong lebih enteng dibanding Paleo dan Arnione, tetapi sedikit semakin kuat dibanding Valdisanti. Wine ini dibuat dari kombinasi 42 % Merlot, 42 % Cabernet Franc, 12 % Cabernet Sauvignon, dan 4 % Petit Verdot. Tetapi dibanding lainnya, wine yang mengandung alkohol sekitaran 13,5 % ini wewangiannya lebih beri kesegaran dan enteng. Bambang Trimoyo, pakar wine dari Indonesia mengutarakan, tipe wine ini benar-benar pas dikonsumsi dengan sajian berempah dan pedas seperti makanan Indonesia.
5. Moscato spumante
Moscato Spumante mempunyai wewangian buah yang semakin kuat, dan cita-rasa yang manis, hingga terbanyak disukai warga Indonesia. White wine ini benar-benar cocok bila dicicipi pada keadaan yang dingin, hingga rasa manisnya semakin terasa, dan kesan gelembung sparkling-nya akan berasa lebih mengelitik (itu penyebabnya dikenali bernama sparkling wine). Kandungan alkoholnya juga termasuk sangatlah rendah.